Bulan ini ada pengumuman kelulusan untuk siswa SMA/SMK
sederajat dan juga pengumuman lolos SNMPTN.
Pertanda apa? Pertanda akan makin banyak generasi penerus bangsa yang
melanjutkan kehidupannya. Ada yang akan kerja, ada pula yang lanjut kuliah.
Dengan demikian akan makin bertambah pula populasi perantau. Maka hal tersebut
akan sebanding dengan peningkatan populasi anak kost. Make sense?. Or maksa?
Ahak.
Sebagai salah satu subjek dari populasi anak kost tersebut,
kemarin aku dipercaya untuk memberikan saran atas kebimbangan calon populan
dalam memasuki dunia barunya di dimensi anak kost. Plok plok plok, bahasa gueh
udah keliatan intelek belum?.
Tapi aku mah apalah apalah. Bagai butiran gula di malkist
abon. Hanya pemanis, bukan yang utama. *Apa sih*. Yaa aku Cuma bisa bilang,
sebelum ngekost, coba perhatiin deh.
Jarak
Kamu besok ada kendaraan buat ke kampus (atau
tempat kerja) nggak?
- Kalo nggak ada, cari yang deket aja. Jadi
bisa berangkat-pulang cukup dengan jalan kaki.
Enaknya:
Hemat, nggak mikir beli bensin.
Sehat,
kan jalan bisa sambil olahraga.
Kalo
ada jam kosong bisa nunggu di kost aja, nggak garing di kampus
Biasanya
strategis, deket sama tempat makan, fotokopian, minimarket, dll.
Nggak enaknya:
Biasanya kost deket kampus
lebih mahal
Sering
dibuat nunut temen-temen kampus, siap-siap rame dan berantakan
- Kalo ada, leh uga cari yang agak jauhan.
Enaknya: Biasanya lebih murah dan fasilitas
lebih lengkap
Nggak enaknya: kebalikan dari point enaknya
kost deketan. Singkat, padat, nggak jelas. :D
Tempatnya strategis nggak ya? Berapa ya jarak
antara kost sama tempat-tempat yang kita butuhin?
Apa di deket kost ada yang jual makan?
Apa di deket kost ada warung/minimarket?
Apa di dekt kost ada burjo/angkringan? Ini krusial.
Lalu, berapa meter jarak dari kost ke ATM? Ini genting.
Fasilitas
Jangan segan buat tanya, kost di situ dapat
fasilitas apa aja sih.
Kamar mandi nya di luar apa di dalam?
Kalo kamar
mandinya di dalam, kamarnya juga di dalam apa di luar? (Haha, ini becanda lhoo.
Lucu nggak? Lucu nggak? Enggak ya, oke, skip)
Ukuran kamarnya berapa? 2x2? 2,5x2,5? 2,5x3?
3x3? 4x4? Atau berapa? Pastikan ukurannya dalam meter ya, bukan centimeter
Sudah isian apa kosongan? Isinya apa aja?
Tolong ya, bukan isian sayur kayak tahu isi, tapi maksudnya isian kamar macam:
kasur, meja, lemari, dll.
Fasilitas primernya gimana?
Misalnya: tempat cuci piringnya ada kan? Tempat cuci bajunya gimana?
Tempat jemurnya di mana?
Ada tambahan fasilitas yang menarik nggak?
Misalnya: beranda kamar, dapur, ruang TV, wifi, genset, toilet, parkir
luas, smoking area. Loh, ini kost apa rest area?
Lingkungan
Karena kost akan jadi tempat tinggal kita,
pastikan kita memilih lingkungan yang bisa membuat kita nyaman.
Ada Ibu/bapak kost nggak?
Enaknya kalo ada Ibu/bapak kost: biasanya kost lebih terurus. Kita juga
enak, kalo ada apa-apa bisa bilang ke Ibu/bapak kost. Kunci ilang, bisa pinjam
duplikat. Genteng bocor, bisa minta dibenerin. Kamar mandi mampet, bisa
dipanggilin tukang. Temen kost pada pulang kampung, tetep ada temennya.
Nb: Hati-hati sama Ibu kost galak. Huhu.
-
Teman kostnya gimana?
Waktu kita ke sana, coba sambil diperhatiin deh penghuni di sana gimana.
Ramah nggak. Penakan nggak. Kira-kira
kita bakal cocok sama orang-orang di sana atau malah bikin nggak betah. Tanya
hatimu. Tanyaaa
Keamanan
Penting nih, kost di sana keamanannya gimana?. Kita nggak mau kan Cuma ditinggal bentar, eh tau-tau pas balik ke kamar Laptop udah nggak ada? Nah…
Penting nih, kost di sana keamanannya gimana?. Kita nggak mau kan Cuma ditinggal bentar, eh tau-tau pas balik ke kamar Laptop udah nggak ada? Nah…
-
Coba liat-liat, di sana ada berapa lapis
keamanan. Tsah.
Misalnya, ada pintu gerbang nggak. Pintunya biasa dikunci apa semua orang bisa gampang masuk. Ada pintu depan nggak.
Misalnya, ada pintu gerbang nggak. Pintunya biasa dikunci apa semua orang bisa gampang masuk. Ada pintu depan nggak.
Tanya juga, pernah ada sejarah kemalingan nggak di sana?
Yang nggak kalah penting, “Pernah ada peristiwa horror apa di sana?”.
Jadi kebayang thread “Keluarga Tak Kasat Mata” di Kaskus. Aw, seram
-
Jam malam
Apakah di sana ada jam malam (jam maksimal anak kost pulang/ jam pintu
dikunci)?.
Kalo ada, jam malamnya ditentukan sampai jam berapa?.
Kalo 24 jam, terus akses masuknya gimana kalau kita pulang malam?.
Portal kampung buka sampai jam berapa?
Gitu ya
Biaya
Well, seperti segala sesuatu di republik
ini, sampailah kita pada poin paling krusial. UUD alias Ujung-ujungnya Duit. Kata orang Jawa, ono rego ono rupo. Kalo mau
dapet yang lebih bagus, ya siap-siap bayar lebih mahal.
-
Sistem pembayaran
Kost di sana pembayarannya bulanan, atau 3 bulanan, atau 6 bulanan, atau
tahunan?
Kalau bulanan, dari awal bisa langsung bayar atau di awal harus bayar 3
bulan dulu baru setelah itu bayar bulanan? Sistem ini untuk mengantisipasi ada
anak kost yang “nakal”
Kalau tahunan, ada potongan kalau dibayar lunas atau nggak?
Toleransi telat bayar berapa hari? Ada denda nggak?
Enaknya kost yang bayarnya bulanan adalah, kita jadi lebih ringan dalam
membayar. Nggak kerasa, sebulan, sebulan.
Sedangkan enaknya kost tahunan adalah, di awal emang kita berasa banyak
banget, tapi setelah itu nggak kepikiran. Kalaupun ada kenaikan tarif kost,
kita mikirnya tahun depan, bukan sekarang.
-
Tambahan biaya
Ada kost yang bayarnya statis, ada juga yang memperhitungkan
variabel-variabel lain. Misalnya uang kebersihan dan uang listrik.
Jadi sebelum kost, baiknya tanya dulu, ada tambahan kalo bawa alat
elektronik nggak?
Kalo ada, alat elektronik yang kena tambahan apa aja dan berapa?
Laptop berapa? Rice cooker berapa? Dispenser berapa? Kipas angin berapa?
Setrika berapa? Dll
---
Demikianlah.
Mending ribet di awal buat nemu kost yang tepat daripada ribet pindah-pindah
terus karena nggak betah. Toh pada akhirnya, kost itu juga kayak jodoh. Dia
adalah takdir yang kita usahakan. Ihik.
0 Comments