Sebagai
seorang perempuan, tentunya aku pernah merasakan yang namanya belanja. Beli
logistik , beli baju, beli tas, beli buku, beli aksesoris, beli sepatu, dan
banyak beli lainnya. Membeli sepatu adalah salah satu kegiatan yang punya
tantangan tersendiri buatku. Kenapa ?
Kata
salah satu tokoh di salah satu drama yang pernah aku tonton, kurang lebih dia
bilang seperti ini “Sepatu yang bagus akan menuntun kita ke tempat yang bagus
juga". Di salah satu film juga ada dialog, “Pacaran itu kayak memilih
sepatu…". Ternyata, quote tentang sepatu cukup populer juga ya.
Terlepas
dari pemikiran orang lain, buat aku, sepatu emang unik sih. Sepatu itu kita
pakai untuk diinjak. Kasian ya. Padahal, dia yang selalu mempermanis langkah
kita. Definisi manis di sini bisa diartikan berbeda oleh orang yang berbeda.
Sama seperti banyak jenis sepatu : ada high heels, platform, peep-toe,
pump shoes, wedges, boots, flat shoes, loafers vantofel, kets, dan yang lain
yang aku belum tau. Semua punya tingkat “kelucuan" masing-masing, tapi juga
punya tingkat kenyamanan masing-masing.
Duh,
sebelum aku ngelantur mending be right back buat fokus lagi. Saat beli sepatu
di toko sepatu (ya iya dong, masa’ beli sepatu di toko buku). Dilema banget
rasanya untuk menentukan pilihan. Sepatu yang ini warnanya bagus, sepatu yang
itu bentuknya unik, sepatu yang anu nyaman di kaki, bla bla bla. Kadang juga
pernah tu, pas udah srek sama satu sepatu, eh ukuran yang pas ternyata nggak
ada. Mau nggak mau ya terima ukuran itu atau pilih model lain. Nyesek deh.
Jadi… jadi apanya ?
Iya, kasus membeli sepatu itu semacam salah satu pembuatan
keputusan yang penting juga kan. Di antara banyak pilihan, kita nggak bisa
mengambil semua pilihan itu (kalopun bisa, mau buat apa beli sepatu
banyak-banyak. hei, kaki kita kan cuma ada 2). Apapun pilihan kita, yang
penting adalah gimana kita bisa memperkuat pilihan itu supaya nggak menyesal.
Kalau memilih sepatu yang bentuknya biasa tapi nyaman, oke kok itu, berarti
kaki kita bakal selamat. Kalau memilih sepatu yang bentuknya cantik (hak tinggi
misalnya) tapi agak nggak nyaman karena nanti bisa bikin jatuh, itu juga oke
kok. Toh berarti kita bisa belajar untuk melatih keseimbangan. Hehe.
Dan,
jangan lupa. Kalau segala sesuatu di dunia ini tu nggak semua sama dengan
apa-yang-jadi-ideal-nya-kita. Iya, nggak semua hal berjalan sesuai yang kita
ingin. Sama kayak kasus
“nggak-ada-ukuran-yang-pas-padahal-sepatunya-cantik-banget-tur-nyaman-banget-itu-tadi".
Lagi-lagi, kita harus memilih dan mengambil keputusan.
Andai
praktek menentukan pilihan dan pengambilan keputusan itu sesederhana membeli
sepatu ya. Yang kalaupun nantinya nggak cocok, bisa pilih lagi dan beli lagi.
Eh, tapi siapa bilang membeli sepatu itu sederhana ?.
Buatku,
sepatu itu spesial. Sepatu yang tepat membuat penampilan kita terlihat tepat,
membuat kita merasa tepat pula untuk melangkah.
0 Comments